-->

Cara Menghadapi Lelaki Beristri Di Sosial Network




Situs-situs jejaring sosial yang makin bertebaran belakangan ini menuntut kita untuk lebih berhati-hati, dan hal ini khususnya berlaku untuk kaum wanita. Bukan hal yang baru kalau jejaring sosial sering digunakan sebagai medium untuk mencari hal-hal yang berhubungan dengan asmara. Malah saya pikir tujuan utama kebanyakan orang menggunakan jejaring sosial adalah untuk tujuan asmara.


Bertemu pasangan melalui Internet tidak lagi menjadi hal yang yang memalukan. Hanya saja setiap cara yang kita tempuh untuk mendapatkan kekasih mempunyai resikonya sendiri-sendiri, termasuk melalui Internet.

Dari berbagai resiko yang ada dalam mencari kekasih melalui jejaring sosial, salah satu resiko yang sebaiknya mendapat perhatian lebih adalah resiko bertemu lelaki beristeri. Dengan Internet, seorang lelaki yang sudah menikah bisa merubah identitas dirinya menjadi siapapun. Mereka bisa menjadi seseorang yang begitu menarik, perhatian, begitu sayang, dan bisa diandalkan. Oleh karenanya, lelaki beristeri mempunyai “ancaman” dan resiko yang berbeda dibanding dengan lelaki yang masih single atau jomblo.

Berikut adalah ciri-ciri lelaki beristeri yang sedang “mengembara” dan dapat ditemui di jejaring sosial dan di Internet secara umum:

* Pembawaan yang lebih tenang

Lelaki beristeri bila mengajak berkenalan biasanya lebih tenang, tidak terkesan grasak-grusuk. Sehingga wanita yang diajak berkenalan biasanya menjadi lebih nyaman. Pembawaan tenang ini bisa terus berlanjut sampai tahap kenal baik (akrab).

* Punya lebih banyak waktu

Berbeda dengan lelaki single atau lelaki jomblo yang suka merasa waktunya makin habis (karena single terus), lelaki beristeri lebih punya banyak waktu. Sehingga dia tidak merasa harus bisa kenalan dengan cepat. Celakanya, kondisi ini bisa membuat kesan bahwa sang lelaki adalah lelaki yang sabar. Padahal bagi sang lelaki kondisi ini lebih kepada nothing to lose. Lelaki beristeri yang sedang mengembara cenderung menerapkan konsep, dapet sukur, ngga ya cari lagi.

* Menggunakan teknik ‘ngemong’

Lelaki beristeri biasanya tahu betul betapa perempuan suka di ‘emong’. Dituntun dan dilindungi. Sehingga pendekatannya terhadap seorang perempuan juga cenderung bersifat “jadi teman” yang siap membantu, melindungi, dan mendengarkan.

* Memberi kemudahan networking

Lelaki beristeri yang sudah mempunyai kedudukan biasanya tidak sulit untuk memberikan sang wanita akses ke relasi-relasi bisnisnya. Baik itu dengan merekomendasikan, memberikan diskon harga, ataupun memperkenalkan langsung dengan orang yang dimaksud. Bagi seorang wanita yang sedang meniti karir, relasi bisnis mempunyai peran yang sangat penting, dan lelaki beristeri tahu ini bisa menjadi alat untuk membuat sang wanita “hutang budi”.

* Menawarkan bantuan finansial

Jangan heran bila lelaki beristeri bisa begitu mudahnya menawarkan bantuan finansial. Tidak berarti dalam jumlah besar, tapi cukup untuk membuat sang wanita merasa diperhatikan. Contohnya dengan membelikan pulsa, membelikan HP (apalagi sekarang banyak yang murah) atau membayarkan hutang kos-kosan sang wanita. Besar kecil yang diberikan adalah relatif terhadap kemampuan finansial lelaki beristeri tersebut.

* Perhatian terhadap yang kecil-kecil

Lelaki beristeri tahu bahwa dia tidak mungkin memberikan perhatian penuh kepada wanita lain, apalagi yang perkenalannya relatif baru. Dia akan memberikan perhatian kepada sang wanita dari hal-hal yang kecil saja. Misalnya saran tentang hal-hal teknis, menanyakan kesehatan, kabar keluarga, atau sekedar mendengarkan kisah sang wanita tentang apa yang terjadi hari ini. Hal-hal kecil saja.

Nah, celakanya ternyata banyak wanita yang bisa kepincut lantaran diperhatikan dari hal-hal yang kecil. Ada kecenderungan pemikiran, kalau yang kecil saja sudah perhatian, apalagi yang besar? Padahal…

* Menutup/membuka tentang pernikahannya

Ada dua tipe lelaki beristeri yang bisa ditemui sedang mengembara. Yang pertama adalah lelaki yang menutupi pernikahannya. Yaitu lelaki yang tidak mengaku dia sudah menikah (atau mengaku bercerai). Biasanya ini ditemui pada lelaki umur antara 26-35 tahun karena pada umur-umur tersebut mereka lebih suka terlihat available sebagai seseorang yang single. “Jebakan” yang muncul dari lelaki model seperti ini adalah tawaran komitmen, seperti janji kesetiaan atau bahkan janji pernikahan.

Tipe kedua adalah lelaki beristeri yang terbuka akan pernikahannya. Biasanya ini ditemui pada lelaki yang sudah berumur lebih matang. Sekitar 35-45 tahun. Lelaki tipe ini lebih cenderung mempromosikan dirinya sebagai seseorang yang mapan, yaitu berkeluarga, berpenghasilan cukup, dan stabil. “Jebakan” yang muncul dari lelaki model seperti ini adalah image lelaki matang yang mampu melindungi, memberikan rasa aman dan nyaman baik dari sisi finansial maupun psikologis.

* Lebih percaya diri

Lelaki beristeri biasanya lebih percaya diri. Berbeda dengan lelaki single/jomblo yang suka merasa jadi inferior karena keterbatasan finansial. Lelaki beristeri sudah bisa menyesuaikan emosinya terhadap kondisi finansialnya sehingga mereka lebih bisa bersikap realistis dalam “berburu”. Ingat tentang konsep dapet sukur, ngga ya cari lagi?

Nah, tadi itu merupakan ciri-cirinya. Sekarang adalah tips bagaimana menghadapinya:

Ada dua hal yang harus diingat ketika berhubungan dengan lelaki beristeri dalam soal urusan asmara:

1. Lelaki beristeri di Internet lebih banyak isengnya daripada seriusnya.
2. Wanita yang menjalin hubungan asmara dengan lelaki beristeri akan selalu menjadi nomor ke sekian dalam kehidupan sang lelaki.

Lelaki beristeri yang mengembara di Internet untuk mencari asmara baru bukan karena mereka tidak punya cinta. Mereka sudah punya itu semua dari isteri dan anak-anaknya. Mereka melakukannya lebih karena iseng saja. Mengisi rasa bosan dan/atau tak tahan godaan.

Oleh karenanya para wanita dapat mengikuti tips berikut ini:

1. Jaga sikap dan tentukan batasan

Tidak berbeda dengan dunia nyata, urusan asmara dengan lelaki beristeri di Internet lebih tergantung kepada sikap sang wanita. Jika sang wanita membuka harapan, maka para lelaki beristeri pun akan menyambutnya. Lelaki beristeri biasanya tidak mau pusing lebih jauh bila sang wanita terlihat tidak tertarik ke urusan asmara. Apabila sang wanita bisa menjaga sikap, lelaki beristeri bisa berbalik menghormati atau pergi.

Ini tentunya bukan berarti memasang sikap tegas-tegasan atau memusuhi. Tetapi bersikap di mana kita bisa membuat garis batasan yang jelas. Akrab silakan, tapi ada rambu-rambu atau prinsip-prinsip yang tidak bisa dilanggar. Bila bisa seperti ini, lelaki beristeri akan menaruh simpati dan enggan berbuat hal-hal yang kurang baik terhadap sang wanita.

2. Keselamatan lebih utama

Istilah jangan main api nanti terbakar sangatlah relevan dengan hubungan asmara dengan lelaki beristeri. Hubungan dengan lelaki beristeri biasanya dimulai dari say hello di message box, kemudian melalui personal messaging semacam Yahoo! Messenger, dan berikutnya telepon.

Jika lelaki beristeri sudah menunjukkan gelagat-gelagat ingin “selingkuh”, lebih baik batasi hubungan kita sejauh personal messaging saja. Tetap bersikap baik tapi hanya melalui medium di mana kita punya kontrol penuh.

Di personal messanging kita bisa tidak menjawab, mendiamkan, atau bahkan memblokir. Sedangkan bila sudah merambah ke ranah telepon akan lebih sulit karena dia jadi punya akses langsung ke diri kita.

Oleh karenanya, sebaik apapun orang tersebut, keselamatan diri kita lebih utama dan kita berhak untuk bersikap hati-hati.

3. Hati-hati terhadap pelan-pelan menghanyutkan

Karena lelaki beristeri punya waktu lebih banyak waktu dan pendekatannya lebih tenang, sang wanita bisa kurang menyadari kalau dia sebenarnya sedang didekati. Sedikit demi sedikit perhatian yang diberikan oleh dirinya bisa membuat sang wanita “kangen” akan kehadirannya walau hanya sebatas di Yahoo! Messenger misalnya.

Atur emosi untuk tidak kemudian terhanyut oleh perasaan kita sendiri. Karena bila sampai seperti itu, wanita biasaya secara tidak sadar akan membuka pintu harapannya dan membuat lelaki beristeri lebih leluasa melancarkan “serangannya”.

4. Hindari meminta/menerima bantuan finansial

Apabila perkenalan kita sudah menjadi lebih akrab, biasanya akan ada momen-momen di mana lelaki beristeri menawarkan bantuan finansial. Semenarik apapun tawaran itu, sekalipun dengan iming-iming no-string-attached (hanya sekedar bantuan), lebih baik dihindari.

Seorang wanita yang sudah menerima bantuan finansial dari seorang lelaki beristeri akan merendahkan nilai dirinya di hadapan sang lelaki. Karena sangat mungkin sang lelaki akan berpikiran, ooh.. segini aja toh. Efeknya kemudian adalah sang wanita akan merasa hutang budi. Kalau sudah begini biasanya sang wanita akan “dipaksa” untuk membuka pintu harapannya.

Yang terparah tentunya bila sang wanita jelas-jelas minta bantuan finansial. Akan sangat mungkin sang lelaki akan berpikiran bahwa wanita ini dapat”‘dibeli” dengan kilauan harta. Sungguh merendahkan bukan? Saya yakin wanita yang memang tulus ingin mencari pasangan, tidak mau sampai dilabeli seperti ini.

Bila kita ada kesulitan finansial tidak apa-apa bercerita seperlunya. Tapi batasi menerima pertolongan dirinya hanya sebatas saran atau strategi yang bisa ditempuh. Bukan dalam bentuk uang. Ciptakan kesan bahwa kita wanita yang bisa menyelesaikan permasalahan dan bukan wanita yang malah memanfaatkan kesempatan (gold digger).

5. Jangan merasa diburu-buru untuk menemukan cinta

Bagi wanita yang telah merasa lama menanti datangnya cinta, Internet seperti memberi harapan segar untuk bisa mendapatkan seseorang yang spesial. Tapi ingat, Internet hanyalah sebuah medium yang sangat dinamis yang sering kali menjebak orang dalam emosi-emosi instant.

Cinta yang tidak kunjung datang tentunya tidak membuat nyaman, tapi jangan biarkan hal ini membuat kita tidak berpikir secara rasional. Apalagi sampai terjebak dengan keindahan-keindahan semu.

Ingat, membina hubungan asmara dengan lelaki beristeri mungkin terasa indah, tapi apa yang sebenarnya dilakukan adalah perselingkuhan. Dan sedekat apapun kita merasa dengan dirinya, posisi sang wanita tidak akan lebih utama dibanding dengan isteri dan keluarganya.

Ketika kita merasa nyaman dengan seorang lelaki yang kita kenal di Internet, kita harus bersikap hati-hati. Terlebih bila akhirnya kita tahu bahwa sang lelaki sudah berkeluarga. Sang wanita sebaiknya cepat menyadari posisinya dan bersikap lebih wajar.

6. Ini hanyalah Internet afterall

Pada akhirnya kita harus menyadari bahwa hubungan yang terasa indah sekalipun, bila masih dalam dunia Internet, maka hubungan itu adalah hubungan yang semu.

Teknik lelaki beristeri pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan lelaki single/jomblo. Ada kalanya dia merayu, memuji, dan memberi perhatian. Namun demikian lelaki beristeri membawa resiko yang lebih besar terhadap keselamatan wanita.

Para wanita yang tergoda untuk membina sebuah hubungan dengan lelaki beristeri, baik itu melalui Internet atau medium lainnya, pada akhirnya hanyalah menjadi seorang wanita yang menjadi selingkuhan. Dan ini di mata agama, masyarakat, dan kehidupan sosial tidak dapat dibenarkan.

Jadi, jaga hubungan baik dengan lelaki beristeri sebatas hubungan yang dipandang perlu saja. Tidak perlu merambah ke urusan asmara. Bila sang lelaki melancarkan “serangan”, maka alangkah baiknya bila sang wanita bisa bersikap neutral dan memberikan batasan-batasan yang harus dihormati oleh sang lelaki.

Nah, itulah tadi tips dari saya. Tips ini saya tulis bukan untuk menjelekkan lelaki beristeri. Tapi lebih untuk melindungi para wanita untuk tidak terjebak dalam situasi yang nantinya bisa membuat mereka menjadi kesusahan sendiri.

1 comment

thanks... it's help me a lot