Di kebanyakan kasus, cinta adalah pemersatu pasangan dengan perbedaan usia jauh. Namun, begitu emosi membara di awal hubungan itu mulai pupus, masing-masing pelaku pun mulai menanyakan hal-hal di atas tadi ke diri sendiri.
Perbedaan usia bisa mengarahkan hubungan ke ketidakpuasan, merasa tak aman, dan parahnya, perpisahan.
Toleransi, keterbukaan, dan kejujuran adalah hal-hal yang paling penting dalam hubungan dengan kondisi perbedaan usia jauh.
"Masalah utama pasangan dengan jarak beda usia antara 15-20 tahun umumnya adalah mereka masing-masing sedang menjalani tahap hidup yang berbeda," kata psikolog dan pengarang buku, Felicitas Heyne, dikutip dari kantor berita DPA.
Resiko Pacaran Berbeda Usia Terlalu Jauh sangat terasa ketika pasangan yang lebih tua bisa jadi sedang membuat rencana untuk pensiun sementara yang lainnya sedang berencana meningkatkan karier. Untuk yang lebih muda, pikiran ingin memiliki anak mungkin sedang muncul, namun bagi yang lebih tua, pikiran untuk memiliki anak mungkin sudah lewat.
Ketertarikan personal bisa jadi sangat berbeda, meski awalnya hanya terlihat sepele. "Pasangan yang lebih tua dalam pasangan bisa jadi sudah tidak berminat pada liburan yang penuh aktivitas fisik, sementara yang lebih muda sangat ingin mencoba," kata terapis pasangan, Joerg Wesner.
Ditambahkan Wesner, meski romantis, namun impian untuk pasangan dengan perbedaan usia jauh melewati seluruh waktu bersama-sama adalah hal yang tidak realisitis.
Konsekuensi logikanya, pasangan dengan usia terpaut jauh harus mencoba menjalani aktivitas yang berbeda. "Namun, strategi seperti ini butuh rasa percaya dan porsi individualisme yang sangat sehat dan besar," kata Werner.
Tidak semua orang bisa membiarkan pasangannya memiliki sisi kehidupan yang tak ia kenali kondisinya.
"Pasangan seperti ini harus menyiapkan banyak ruang untuk menikmati waktu bersama," saran Heyne.
Ditambah Werner, "Anda dan pasangan harus memastikan memiliki sesuatu yang dilakukan bersama agar hubungan itu bisa bertumbuh."
Alaminya, perbedaan bisa menimbulkan ketertarikan pasangan, seperti beda usia ini. "Namun, harus diperhatikan, mungkin ada motivasi-motivasi lain yang membawa Anda ke dalam hubungan ini," kata Anne Frische, terapis keluarga.
Seorang lelaki berusia lanjut bisa merasa bersemangat saat ditemani perempuan muda dan bisa melihat sesuatu dari sudut pandang lebih segar. Sementara perempuan muda mungkin akan merasa lebih aman saat bersama lelaki yang usianya jauh lebih tua. "Namun fase penuh cinta itu pada akhirnya akan lewat," kata Frische.
Heyne menyatakan, "Hubungan dengan jarak usia sangat jauh butuh komunikasi yang lebih intens ketimbang pasangan dengan rentang usia tidak jauh. Lebih baik untuk sama-sama mengungkap rasa takut, harapan, bahkan mungkin rasa cemburu. Jika memendam sendiri, tidak akan membantu."
Penting pula bagi pasangan dengan perbedaan usia yang jauh tersebut untuk membicarakan harapan dan bayangan akan masa depan.
"Khususnya bila ada salah satu dari mereka yang ingin memiliki anak, sementara yang lainnya tidak. Hal-hal semacam ini bisa memberi tekanan tinggi dalam hubungan." kata Heyne. Memiliki anak adalah pertanyaan mendasar, dan bisa tidak ada kesepakatan, perpisahan mungkin saja terjadi.
Pasangan dengan perbedaan usia jauh bisa berusaha untuk menciptakan situasi sama-sama nyaman. Karena satu sama lain bisa saling belajar.
Namun, hal ini tentu butuh upaya keras, toleransi, dan pengertian dari masing-masing pihak. Di beberapa kasus, semangat tinggi pasangan yang muda bisa menekan yang satunya, sementara ketenangan pasangan yang lebih tua membuat yang muda merasa bosan.
Pembagian kekuatan semacam ini bisa membuat hubungan terasa seperti hubungan "ayah-anak". Frische mengatakan, ini bisa jadi hal yang sangat tidak sehat untuk jangka panjang.
"Apresiasi, kesamaan minat, dan toleransi yang sangat tinggi jauh lebih dibutuhkan dalam pasangan beda usia jauh ini ketimbang pasangan seusia," kata Frische.
Perbedaan usia bisa mengarahkan hubungan ke ketidakpuasan, merasa tak aman, dan parahnya, perpisahan.
Toleransi, keterbukaan, dan kejujuran adalah hal-hal yang paling penting dalam hubungan dengan kondisi perbedaan usia jauh.
"Masalah utama pasangan dengan jarak beda usia antara 15-20 tahun umumnya adalah mereka masing-masing sedang menjalani tahap hidup yang berbeda," kata psikolog dan pengarang buku, Felicitas Heyne, dikutip dari kantor berita DPA.
Resiko Pacaran Berbeda Usia Terlalu Jauh sangat terasa ketika pasangan yang lebih tua bisa jadi sedang membuat rencana untuk pensiun sementara yang lainnya sedang berencana meningkatkan karier. Untuk yang lebih muda, pikiran ingin memiliki anak mungkin sedang muncul, namun bagi yang lebih tua, pikiran untuk memiliki anak mungkin sudah lewat.
Ketertarikan personal bisa jadi sangat berbeda, meski awalnya hanya terlihat sepele. "Pasangan yang lebih tua dalam pasangan bisa jadi sudah tidak berminat pada liburan yang penuh aktivitas fisik, sementara yang lebih muda sangat ingin mencoba," kata terapis pasangan, Joerg Wesner.
Ditambahkan Wesner, meski romantis, namun impian untuk pasangan dengan perbedaan usia jauh melewati seluruh waktu bersama-sama adalah hal yang tidak realisitis.
Konsekuensi logikanya, pasangan dengan usia terpaut jauh harus mencoba menjalani aktivitas yang berbeda. "Namun, strategi seperti ini butuh rasa percaya dan porsi individualisme yang sangat sehat dan besar," kata Werner.
Tidak semua orang bisa membiarkan pasangannya memiliki sisi kehidupan yang tak ia kenali kondisinya.
"Pasangan seperti ini harus menyiapkan banyak ruang untuk menikmati waktu bersama," saran Heyne.
Ditambah Werner, "Anda dan pasangan harus memastikan memiliki sesuatu yang dilakukan bersama agar hubungan itu bisa bertumbuh."
Alaminya, perbedaan bisa menimbulkan ketertarikan pasangan, seperti beda usia ini. "Namun, harus diperhatikan, mungkin ada motivasi-motivasi lain yang membawa Anda ke dalam hubungan ini," kata Anne Frische, terapis keluarga.
Seorang lelaki berusia lanjut bisa merasa bersemangat saat ditemani perempuan muda dan bisa melihat sesuatu dari sudut pandang lebih segar. Sementara perempuan muda mungkin akan merasa lebih aman saat bersama lelaki yang usianya jauh lebih tua. "Namun fase penuh cinta itu pada akhirnya akan lewat," kata Frische.
Heyne menyatakan, "Hubungan dengan jarak usia sangat jauh butuh komunikasi yang lebih intens ketimbang pasangan dengan rentang usia tidak jauh. Lebih baik untuk sama-sama mengungkap rasa takut, harapan, bahkan mungkin rasa cemburu. Jika memendam sendiri, tidak akan membantu."
Penting pula bagi pasangan dengan perbedaan usia yang jauh tersebut untuk membicarakan harapan dan bayangan akan masa depan.
"Khususnya bila ada salah satu dari mereka yang ingin memiliki anak, sementara yang lainnya tidak. Hal-hal semacam ini bisa memberi tekanan tinggi dalam hubungan." kata Heyne. Memiliki anak adalah pertanyaan mendasar, dan bisa tidak ada kesepakatan, perpisahan mungkin saja terjadi.
Pasangan dengan perbedaan usia jauh bisa berusaha untuk menciptakan situasi sama-sama nyaman. Karena satu sama lain bisa saling belajar.
Namun, hal ini tentu butuh upaya keras, toleransi, dan pengertian dari masing-masing pihak. Di beberapa kasus, semangat tinggi pasangan yang muda bisa menekan yang satunya, sementara ketenangan pasangan yang lebih tua membuat yang muda merasa bosan.
Pembagian kekuatan semacam ini bisa membuat hubungan terasa seperti hubungan "ayah-anak". Frische mengatakan, ini bisa jadi hal yang sangat tidak sehat untuk jangka panjang.
"Apresiasi, kesamaan minat, dan toleransi yang sangat tinggi jauh lebih dibutuhkan dalam pasangan beda usia jauh ini ketimbang pasangan seusia," kata Frische.
No comments